Hakekat Disiplin Pegawai

Hakekat Disiplin Pegawai

Untuk lebih dapat memahami hakekat disiplin pegawai, maka penulis mengemukakan beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
Menurut Wuesanto ( 1988 : 108) bahwa disiplin adalah suatu keadaan yang menyebabkan atau memberikan dorongan kepada pegawai untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan sesuai dengan norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Peraturan sebagai suatu sarana dalam mencapai tujuan bukan hanya sekedar suatu hal yang mati, oleh karena itu dlam usaha untuk mengejar tujuan untuk peraturan-peraturan tersebut harus benar-benar ditaati dan dilaksanakan oleh setiap orang yang terlibat dalam usaha mencapai tujuan organisasi.ketaatan terhadap peraturan merupakan factor kunci dalam mencapai tujuan organisasi, oleh karena itu bagi anggota organisasi harus senantiasa ditumbuhkan dan dibangkitkan adanya kehendak untuk mentaatai peraturan-peraturan bahkan kebih penting lagi adalah adanya usaha mempertahankan ketaatan tersebut. Jadi ketaatan terhadap peraturan-peraturan dalam seetiap langkah pegawai didalam bekerja merupakan hal yang sangat penting agar tujuan organisasi dapat dicapai. Ketaatan terhadap peraturan tersebut lazim disebut istilah disiplin. Disiplin berasal dari bahasa latin ”disdipina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
Melihat kenyataan diatas terlihat apabila seorang pegawai, bersedia mentaati peraturan yang ada didalam organisasinya akan dapat diselesaikannya dengan penuh tanggungjawab dan dapat berhasil dengan baik dan efektif
Menurut Atmosudirjo (1982 : 192-193) bahwa disiplin itu mutlak untuk membuat segala urusan berjalan lancar, bahwa tidak satupun badan atau organisasi atau badan usaha yang dapat berkembang jika tidak ada disiplin.
Siswanto (1989 : 285) menyatakan bahwa disiplin yaitu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila malanggar tugas dan wewenang yang diberikan.
Menurut siagian (1997 : 193) bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang manaati semua peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan.
Disiplin terbentuk melalui proses pendidikandan latihan dalam arti luas dapat pula melalui proses belajar, pembiasaan atau dengan paksaan yaitu dengan menimbulkan kesadaran akan pentingnya disiplin atau melalui latihan-latihan dengan membiasakan diri tehadap tindakan dan perilaku tertentu yang kadang-kadang kurang dipahami maknanya atau dijadikan suatu yang harus dilaksanakan dan apabila tidak dilaksankan ada sanksi tertentu.

Kinerja Pegawai
Menurut pendapat dari Tim Analisis Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta ; bahwa kinerja adalah unjuk kerja, tampilan hasil kerja, pencapaian dalam memperoleh hasil kerja, tingkat kecepatan / efisiensi / produktivitas / efektivitas dalam mencapai tujuan.
Kinerja merupakan kulminasi tiga elemen yang saling berkaitan yaitu kemampuan, upaya dan sifat keadaan eksternal. Kemampuan adalah bahan mentah yang dibawa seorang pegawai yang meliputi pengetahuan dan ketrampilan kecakapan interpersonal maupun teknik. Tingkat upaya digambarkan sebagai motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Soeprihanto (2000 : 7) bahwa kinerja adalah merupakan hasil kerja yang telah dicapai selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya : standar, target/ sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Menurut Hasibuan (2000 : 28-23) dalam kinerja ada dukungan unsur-unsur yang dinilai mencakup :
a.       Kesediaan
b.       Hasil Kerja
c.       Kejujuran
d.       Kedisiplinan
e.       Kreativitas
f.         Kerja sama
g.       Kepemimpinan
h.       Kepribadian
i.         Prakarsa
j.         Kecakupan
k.       Tanggungjawab
Menurut Husban (1996 : 99) kinerj adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang dan jasa), dengan masukan yang sebenarnya. Atau suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan (output dan input). Kinerja juga diartikan sebagai tindakan efisiensi dalam menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa. Bisa terjadi hasil meningkat tetapi kinerjanya tidak dan bahkan menurun, karena produksi berkaitan dengan jumlah hasil yang dicapai, sedangkan kinerja berkaitan dengan cara pencapaian tingkat produksi tersebut. Sehingga dengan meningkatnya kinerja yang dicapai oleh seorang karyawan maka semakin tinggi penghasilan yang diterima sebagai imbalan atas prestasi yang telah dicapainya.

0 komentar: